Cinta, Berawal Dari Aku Tidak Mengenal Kalian Berawal dari tidak tau, tidak mengenal, tidak ada niat khusus. Semua berjalan begitu saja, hambar tanpa rasa. Tersadar di sebuah malam istimewa, dan disitulah aku tersadar akan sebuah rasa yang aku sebut cinta. Cinta, sebuah rasa, kadang terlihat tanpa sebab. Bukan seperti angin yang datang tiba-tiba namun karena memang ada perbedaan tekanan, bukan seperti air sungai yang mengalir ke hilir karena perbedaan ketinggian. Cinta
kemudian menjadi alasan berbagai pengorbanan yang kadang juga terlihat tak masuk akal bahkan akan aku sebut gila. Dan semua teori itu akan menjadi omong kosong ketika cinta itu memang belum datang. Apakah cinta bisa dicari? Bisa di paksakan? Didapatkan sekarang juga? Banyak cinta bertebaran disekitarmu. Di rumah, di sekolah, di tempat kamu maen sama teman, dan tentunya di tempat kamu belajar hidup, di sebuah organisasi. Lagi-lagi aku akan bicara SBH, organisasi yang mengenalkan padaku apa itu cinta. Cinta yang berawal dari himpunan kosong, polos, tidak tau apa-apa. Inilah kita kawan segelintir manusia yang mencoba menyatukan semangat yang diikat oleh cinta, mencoba belajar mengabdi untuk bangsa ini lewat pemikiran, ide, dan tindakan yang sederhana sekali. Belajar memahami sesama, membantu mereka yang kesusahan lewat uluran tangan di bidang kesehatan. Terjun di kehidupan sosial nimbrung instansi besar yang telah eksis. Dengan niat membantu orang diluar sana yang pingsan ketika upacara hari besar, membantu mereka yang cidera ringan ketika event2 tertentu, ikut memantau keadaan arus mudik, dan masiiihhh banyak lagiii. Sadar atau tidak tindakan itu adalah wujud pengorbanan kita. Libur hari raya yang lazimnya bersenang-senang besama keluarga, kita memilih panas-panas ikut jaga pos arus mudik. Kita bisa saja memilih di rumah menghadap televisi menyaksikan indahnya kehidupan lewat sinetron, namun kita justru ikut menjadi petugas PP acara perjalanan tiga hari tiga malam. Apa yang kita dapat? Capek. CAPEK banget itu kawan. Adakah diluar sana yang meremehkan pengorbanan kita? Itulah cinta teman-temanku tersayang, pengorbanan untuk organisasi, pengorbanan untuk seorang diluar sana yang mungkin gak kita kenal, pengorbanan demi bisa lebih dekat dengan teman-teman satu organisasi yang telah kita anggap saudara, pengorbanan demi calon gebetan, gebetan, bahkan pacar. Itu menjadi sah-sah saja karena itulah cinta, yang kemudian dibalut kasih sayang, bersembunyi dibalik nama Saka Bakti Husada Kulon Progo. Kakak-kakak yang luar biasa hebat, sudahkah kita cinta kepada SBH? Lihatlah kini SBH terlihat usang, memohon kasih sayang, belaian lembut, canda tawa yang dulu selalu hadir menghiasi diri. Kini seolah perlahan menjauh pergi. Entah apa sebabnya. Merindu aroma keringat yang dulu tercium dinamis, penuh kegiatan menimba ilmu, menambah pengalaman, memupuk persaudaraan dan silaturahmi, kini tak se-riuh dulu. SBH sesunggguhnya adalah kita semua. Tanpa kita, SBH bahkan tak bisa disebut sekedar nama. Okelah, kalian di organisasi sambil pacaran, cari pacar, atau modus-modus lainnya. Boleh. Namun cinta itu tak boleh mutlak untuk pacar tau siapapun itu saja. Ayolah kawan, aku tau kalian punya cinta yang istimewa untuk SBH. Aku tau itu. Aku pun tau kalian punya semangat, kalian punya potensi. Perlahan-lahan buka kembali memori tentang betapa indahnya merajut cinta di SBH. Malam yang selalu membawa rahasia yang tak terduga. Coba rasakan kembali tentang malam-malam yang pernah kalian lalui bersama SBH. Betapa hangatnya malam yang dingin itu, aku rasakan ketika gelap yang semakin larut, kita makan nasi goreng bersama setelah renungan HIV AIDS, betapa bahagianya kita meramaikan acara renungan HIV AIDS yang awalnya agak krik-krik kemudian menjadi begitu hidup. Betapa harumnya aroma asap kecap yang terbakar bersama daging ayam, dalam acara makrab bersama di Kalibiru. Betapa aku sungguh merasa butuh kalian ketika menyusuri hutan dimalam gelap dan sedikit hujan ketika itu. Betapa kalian berharap kekompakan dalam JELITAKu demi sebuah tropi. Betapa deg-degan hati ini ketika seseorang disana yang terlihat begitu istimewa dengan segala talenta dan parasnya. Apapun alasan kalian dibalik layar perjalanan SBH, It’s okey. Hidup itu memang kompleks kawan. Hampa sekali jika kita hanya menghabiskan umur hanya untuk sekolah pulang, sekolah pulang. Dunia ini luas kawan, kamu boleh menjelajahi semuanya. Ilmu itu tak terhingga banyaknya kawan, kalian boleh mengambil sesuka kalian. Dan di SBH ini kita semua boleh menimba ilmu sebanyak kita mau, kita boleh menambah teman, kita boleh cari gebetan, kita boleh cari pacar, kita boleh menambah sudara, kita boleh bikin acara, kita boleh membantu sesama, kita boleh melakukan hal-hal positif demi kemajuan kita bersama, yang kemudian demi kemajuan bangsa Indonesia ini yang telah diperjuangkan dengan pengorbanan nyawa para pendiri bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar